Saturday 21 September 2013

Praktikum Enzim Katalase

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi enzim katalse

1.2  Dasar Teori

Enzim adalah senyawa protein yang dibentuk oleh sel tubuh organism hidup dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badan mikro tepatnya pada peroksisom. Penguraian peroksida (H2O2) ditandai dengan terbentuknya gelembung udara.Bentuk reaksi kimianya adalah:
2H2O2     2H2O + O2
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase sebagai berikut :

1. Suhu
Enzim bekerja pada suhu optimum. Apabila suhu turun maka aktivitas akan terhenti tetapi enzim tidak rusak, sebaliknya pada suhu tinggi aktivasi menurun dan enzim menjadi rusak

2. Air
Air beperan dalam memulai kegiatan enzim.


3. Derajat keasaman (pH)
erubahan PH dapat membalikkan kegiatan enzim yaitu mengubah hasil akhir kembali menjadi substrat. Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.  Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7).  Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.

4. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Substart adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru. Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada.  Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada.  Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.

5. Inhibitor enzim
Zat - zat penghambat adalah zat-zat kimia yang menghambat aktivitas enzim. Contoh garam-garam dari logam berat seperti raksa.

BAB II
METODE PENELITIAN



2.1 Alat dan Bahan

    2 Gelas Ukur
    5 Tabung Reaksi
    Alu dan Lumpang
    Rak tabung reaksi
    2 Pipet
    Pembakar Spirtus
    Penjepit
    Korek Api
    Kapas
    Hidrogen Peroksida (H2O2)
    Air secukupnya
    Larutan NaOH
    Larutan HCL
    Es Batu
    Hati Ayam

2.2 Cara Kerja

1.      Potonglah hati ayam menjadi kecil-kecil
2.      Haluskan hati ayam menggunakan alu dan lumpang dan tambahkan air secukupnya
3.      Saring hati ayam yang sudah di haluskan dengan menggunakan kapas, sehingga di dapatkan ekstrak              hati 
4.      Bagi ekstrak hati kedalam 5 tabung masing-masing berisi 10 tetes
5.      Tabung ke- 1
         a.       Campurkan ekstrak hati dengan larutan  HCL sebanyak 10 tetes. Kemudian tambahkan H2O2                    10 tetes, lalu tutup menggunakan ibu jari dan goyangkan. Lalu amati yang terjadi
         b.      Masukkan 1 batang korek api yang sudah nyala ke dalam tabung reaksi tersebut lalu amati yang                    terjadi

6.      Tabung ke-2
         a.       Campurkan ekstrak hati dengan larutan  NaOH sebanyak 10 tetes. Kemudian tambahkan                            H2O2 10 tetes, lalu tutup menggunakan ibu jari dan goyangkan. Lalu amati yang terjadi
          b.      Masukkan 1 batang korek api yang sudah nyala ke dalam tabung reaksi tersebut lalu amati yang                    terjadi
7.      Tabung ke-3
         a.       Campurkan ekstrak hati dengan larutan  H2O210 tetes, lalu tutup menggunakan ibu jari dan                          goyangkan. Lalu amati yang terjadi
          b.      Masukkan 1 batang korek api yang sudah nyala ke dalam tabung reaksi tersebut lalu amati yang                    terjadi

8.      Tabung ke-4
          a.       dinginkan ekstrak hati ayam terlebih dahulu, kemudian campurkan dengan larutan  H2O2 10                         tetes, lalu tutup menggunakan ibu jari dan goyangkan. Lalu amati yang terjadi
          b.      Masukkan 1 batang korek api yang sudah nyala ke dalam tabung reaksi tersebut lalu amati yang                     terjadi

9.      Tabung ke-5
          a.       Panaskan ekstrak hati menggunakan spirtus lalu tetesi dengan H2O2 sebanyak 10 tetes,                               kemudian tutup menggunakan ibu jari dan goyangkan. Lalu amati yang terjadi.
          b.      Masukkan 1 batang korek api yang sudah nyala ke dalam tabung reaksi tersebut lalu amati yang                    terjadi.



BAB III
HASIL PENGAMATAN


3.1 Hasil

Tabel Hasil Pengamatan

NoPerlakuanPengamatan
GelembungKeadaan Api
BanyakSedikittidak ada
1. Ektrak hati ayam + HCL +H2O2 mati
2. Ektrak hati ayam + NaOH +  H2O2 mati
3. Ekstrak hati ayam + H2O2 nyala
4. Ekstrak hati ayam  yang didinginkan + H2O2 nyala membara
5. Ekstrak hati ayam yang dipanaskan +  H2O2 mati perlahan

 

3.2 Pembahasan

      Tabung ke pertama

Pencampuran Ekstrak hati ayam yang dengan HCl + H2O2 tidak menimbulkan gelembung hal ini disebabkan karena HCl bersifat asam sehingga hati tidak dapat mengubah secara sempurna dari H2O2 menjadi H2O (air) dan tidak timbul nyala api itu berarti tidak adanya penguraian dari H2O2 menjadi O2. Dan membuktikan bahwa pada keadaan yang terlalu asam yaitu dengan ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja secara optimal.

    Pada percobaan kedua 

pencampuran Ekstrak hati ayam dengan NaOH + H2O2 menimbulkan sedikit gelembung . hal ini membuktikan bahwa tidak terjadi penguraian yang sempurna dari H2O2 menjadi H2O (air)  tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.

      Tabung ke tiga Ektrak hati ayam + H2O2
 pencampuran Ekstrak hati ayam dengan H2O2 menimbulkan banyak gelembung . Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan 1 batang korek api yang menyala ke dalamnya, timbul nyala api.  
Hal ini membuktikan bahwa H2O2juga diuraikan menjadi oksigen (O2). Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung enzim katalase. Karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada ph netral. kita dapat bekerja optimal pada pH netral. Pada jantung kerja enzim katalase sama seperti hati ayam.


           
            Pada percobaan keempat,

Ekstrak Hati ayam yang didinginkan kemudian ditetesi dengan H2O2 menimbulkan banyak gelembung dan nyala api membara. hal Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase masih bekerja sebab suhu tidak terlalu rendah. 

            Pada percobaan kelima

Ekstrak hati ayam yang di panaskan kemudian ditetesi dengan H2O2 menimbulkan sedikit gelembung karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.


BAB IV
PENUTUP

1.1  Kesimpulan

Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Ekstrak hati ayam yang mengandung enzim katalase menimbulkan adanya  gelembung dan nyala api membara.
2.      Adanya nyala api disebabkan karena banyaknya gelembung dimana gelembung mengandung udara.
3.      Ekstrak hati ayam yang di campurkan dengan H2O2+HCl , H2O2+NaOH dan ekstrak hati yang dipanaskan tidak mengandung enzim katalase.
4.      Ekstrak hati ayam yang dicampur dengan H2O2 dan ekstrak hati ayam yang didinginkan mengandung enzim katalase.
5.      PH yang terlalu asam dan basa tidak mengandung enzim katalase karena enzim tidak dapat bekerja dengan sempurna, sedangkan PH yang netral mengandung enzim katalase.


1.2  Saran

1.      Sebaiknya menggunakan lidi ketika mencoba mengamati nyala api sehingga tidak panas dan berbahaya
2.      Sebaiknya menggunakan sarung tangan ketika memotong hati ayam sehingga tangan tidak amis
3.      Segera mencuci alat-alat yang sudah di gunakan sehingga tidak menimbulkan bau amis
4.      Matikan kipas angin sehingga tidak mempengaruhi nyala api
5.      Usahakan tidak ada ekstrak hati ayam yang menetes di meja sehingga tidak menimbulkan bau amis







 
Kemaridulu Blogger Template by Ipietoon Blogger Template