Wednesday 9 April 2014

Sahabat yang Telah Kembali [FanFiction Rify]


RIO POV

Bagaikan roll film yang terus berputar, kejadian tujuh tahun yang lalu masih saja terbayang olehku. Aku benci ketika aku mengingat kejadian itu. Kesel, marah semua jadi satu. Pengen nangis rasanya tapi malu sama wujud ahh ga lucu dong kalo tiba-tiba di mading ada foto cowok yang nangis di kantin sendirian pula.ahh ga bayangin!
“ heh.. ngelamun aja lo!” jitak gadis manis yang tanpa permisi memakan singkong keju pesananku tadi.
“kenapa sih.. bengong mulu. Ada masalah?cerita dong sama aku” ucap gadis tanpa dosa. Aku menghiraukan ucapannya.
“ga asik deh lo yo kayak gini. Lagi galau ya?kenapa apa gara-gara pak rakmat lagi?makanya kalo pr itu dikerjain, main mulu sih lo..” serocos gadis di sebelahku sok tau.
“apasih sok tau deh lo..” ucapku sambil jitak kepalanya.
“ishh..makanya cerita dong” sambil mengusap-usap kepalanya yang gue jitak.
“ngapain lo di sini?sok akrab banget sama aku” sambil makan singkong keju yang tinggal separo. Dasar cewek ganas.
“lah.. emang kita akrab kan?” ucap gadis itu sambil menatapku
“akrab tapi dulu ya sebelum.....”
“sebelum kejadian waktu itu?kamu masih aja nuduh aku?” ucap gadis itu memotong ucapanku
“kalo iya kenapa. Andai aja kamu bilang...”ucapku terpotong gadis itu lagi
“aku kan udah bilang....ah udahlah ga enak jadi tontonan di kantin” ucap gadis itu menahan marah dan berjalan meninggalkanku sendiri

Aku memandang  Ifygadis yang beberapa menit lalu beradu mulut dengankuberjalan keluar kantin dengan mulut yang masih komat-kamit. Ya, memang dulu kita sempat dekatsebagai sahabat. Tapi, setelah kejadian itu aku membencinya. Aku memang egois karena menjudge dia seenaknya. Aku bingung benci sama siapa, bisa dibilang dialah yang jadi pelampiasanku. Herannya meskipun aku selalu cuek sama dia bahkan aku terang-terangan bilang kalau dia musuhku, tapi dia tetap perhatian sama aku. Kayak tadi meskipun aku bersikap cuek padanya tapi dia masih saja menganggapku sahabatnya.

***

Flashback

Suasana sekolah ramai, tampak anak-anak berseragam putih biru berjalan santai menuju kantin dan salah satunya gadis manis yang tengah asik ngobrol sama temannya. Tampak wajah yang bahagia dan tawa yang renyah saat dia menimpali guyonan dari temannya entahlah apa yang di bicarakan sekelompok bocah smp ini.

“ify.....” seru seorang ibu memanggil nama gadis manis berkuncir kuda
Gadis itu sedikit menyipitkan matanya untuk memastikan siapa yang memanggilnya. Oh ternyata tante Kinar tetangganya.
“iya tante ada apa?” tanya Ifygadis tadi.
“Tolong panggilin Rio ya Fy, katakan tante mau bicara penting sama dia” ucap tante Kinaribunya Rio, sambil menahan tangis. Aku hanya mengangguk mengiyakan meskipun aku bingung sama ucapan tante Kinar.

Ify lalu mencari Rio di kelas tapi nihil. Ify terus mencari Rio di Ruang musik dan ternyata betul sahabatnya itu ada di sini.

“ Yo, ada mama kamu tuh di depan” seru ify sambil melongokannya badan di pintu ruang musik
“Apasih,, yo, yo, yo emang aku yoyo apa manggil kayak gitu!” sambil berjalan meninggalkan ruang musik dan melewati Ify
“ish.. salah sendiri punya nama kayak gitu” gumam ify kesal. “ Yo..... cepat sana temui ibumu, kasian dia. Katanya ini terakhir kalinya dia bertemu kamu” ucap ify sambil menarik tangan Rio
“Apasih fy.. jangan bercanda deh ga lucu. Mana mungkin mama kesini kan ga ada acara di sini” sambil melepas tangan si gadis dengan kasar lalu berjalan tanpa peduli dengan ucapan si gadis tadi
“ayolah Rio kali ini aja mamamu sudah nunggu dari tadi”ucap Ify  tampak memohon. Rio hanya pasrah di tarik gadis itu.

***
Sampai di gerbang Ify dan Rio memandang mobil yang telah meninggalkan sekolahnya. “Sepertinya ada yang aneh sama tante manda”pikir Ify  lalu
“kenapa mama kesini ya”gumam Rio Ify yang mendengar gumamannya hanya mengendikkan bahu. “elo sih kalo kamu ga sering jahil sama aku pasti aku langsung percaya nah kalo gini kan aku ga bisa ketemu sama mama”tuduh Rio pada Ify
“yah maaf Rio”ucap Ify bersalah
Rio lalu meninggalkan Ify sendirian dan Ify berharap tidak terjadi sesuatu.

***
IFY POV
Di Rumah Ify
“Assalamualaikum.. mama.......” teriakku setelah sampai di rumah
“Waalaikumsalam, kenapa sih fy teriak-teriak?di dengar tetangga kan ga enak”jawab mama di dapur
“nah lo.. mama juga teriak-teriak kan itu.ishh...”jawabku kesal mama hanya senyum malu. Dasar mama tapi gitu-gitu mamaku juga sih. Oh iya aku lupa tujuan awalku. “ ma....”, “apasah fy mama sibuk nih”, “tante Kinar kenapa ya ma, tadi dia ke sekolah Ify nyari Rio tapi mukanya kayak sedih gitu ma”cerita Ify
“tante Kinar pisah sama suaminya Fy dan tante Kinar ga tinggal di sebelah lagi. Mama juga ga tau sih Kinar pindah kemana ”cerita mama. Aku cukup faham sih kata pisah itu maksudnya apa. Cerai kan? “jadi tante Kinar tadi ke sekolah buat pamitan sama Rio?Andai aku tadi cepet-cepet narik Rio ke tante Kinar. Andai....”batinku. 
“Rio pasti marah sama aku”ucapku sedih
“Loh memangnya kenapa?”tanya mama yang mendengar ucapanku
Lalu aku menceritakan kejadian di skeolah tadi mama hanya mengangguk-anggukan tanda paham
“udah jangan dipikirin. Rio bakal ngerti kok. Udah sana mandi”kata mama menenangkanku

***

Pengumuman Lulus pun kelar alhamdulillah SMP Nusantara Lulus semua dan siap menghadapi masa putih abu-abu. Tampak siswa-siswi hilir mudik bersalaman dengan teman-temannya tanda perpisahan.  Salah satunya gadis manis iniIfy, dia tampak senang karena Lulus dan itu artinya Ify dapat handpone baru. Mamanyakan sudah janji. Tapi ada yang masih ganjal buat gadis ini. tentang Rio. Semakin hari Rio makin menjauh dari Ify. Apa gara-gara kejadian mamanya dulu? Tapi kenapa marahnya sama aku? Kalo aku salah kenapa dia ga langsung bilang sama aku.batin Ify berontak
“Rio...”panggil Ify ketika dia berjalan dengan temannya
Rio hanya memandang Ifysekilas lalu melanjutkan ngobrol sama temannya. Ify menatapnya dengan kecewa.

Flashback end

***

RIO POV

Tumben banget Ify ga ricuh biasanya pagi-pagi gini udah dempet-dempet sama aku. Apa karena kejadian di kantin kemaren. Loh kenapa aku gini sih. Ify  bawel kek, marah atau apalah itu namanya aku ga peduli. Ingat Rio Ify yang menyebabkan kamu ga ketemu ibumu dulu. Tapi aku kasihan sama dia, aku pikir-pikir  ini semua bukan  sepenuhnya salah Ify tapi kalo aku minta maaf gengsi dong. Ah kacau!

“kenapa lo bro?”ucap Alvin teman sebangkuku
“kenapa apanya?orang gapapa gini”tanggapku acuh
“elah...orang kamu nglamun gitu”gumam Alvin tapi aku masih dengar  “tuh dengerin pak Rakmat, entar kamu di keluarin lagi kayak waktu itu hihi”Alvin memperingatkan sambil cekikikan
Aku hanya melirik sekilas ke arah dia dan kembali menghadap depan bukan mendengar penjelasan pak Rakmat tapi lebih tepatnya melanjutkan lamunanku.

IFY POV

Ga enak ya bersikap cuek sama Rio kayak gini. Pokoknya pulang sekolah aku bertekat menjelaskan kejadian itu. Meskipun nanti Rio ga mau pokoknya aku paksa sampai mau. Aku ga mau kayak gini terus aku pengen kayak dulu lagi sama dia ya sih Cuma sebatas sahabat tapi kan meskipun gitu dia ga secuek ini terutama sama aku. Aku juga selama ini berusaha mencari info tentang mamanya dia.

“eh Alvin”panggilku sambil menghampirinya
“ada apa Fy?”jawab Alvin
“bilang sama Rio ya pulang sekolah aku tunggu dia di taman sekolah”pesanku pada Alvin
“Ciee..aku ikut boleh ga? Ga baik loh berduaan”godanya sambil menampakkan sederet giginya
“apasih lo Cuma ngobrol doang kok. Pokoknya kamu bilang aja sama Rio. Soal kamu ikut apa ga ya terserah kamu kalo kamu mau jadi kacang ya gapapa”cerocosku menutupi kesaltinganku
“bilang aja ga boleh”jawanya sok marah
“yah.. Vin bukan gitu....”aku mencoba membela diri, “iya deh Fy ntar di sampein deh sama Rio. Ga usah panik gitu dong”jawab Alvin memotong pembelaan diriku. Aku hanya menatapnya dengan kesal dan lihat saja tanpa permisi dia sudah lari duluan.

***
Sepulang sekolah di taman belakang.

Setengah jam gadis berkuncir kuda itu menunggu sesorang  di bangku taman sekolah sejak dia keluar dari kelasnya tadi. Tapi yang di tunggu belum juga menampakkan batang hidungnya.
“Apa mungkin Alvin lupa menyampaikan pesanku ya”gumam Ifygadis tadi “Sepuluh menit lagi deh”lanjutnya

5 menit berlalu. . .

7menit berlalu. . .

10 menit berlalu. . .

Hmmm. . Ify menghembuskan napasnya kasar “Mungkin Rio ga datang. Aku lupa kalo dia benci sama aku ga mungkin lah dia repot-repot datang kesini”batin Ify kecewa dan bersiap meninggalkan taman
Tiba-tiba ada langkah kaki mendekat. Ify menoleh kebelakang dan dia lalu tersenyum lega
“Rio, akhirnya kamu datang. Aku kira kamu ga bakal datang kamu kan....”ucapku terputus
“bawel. Cepet apa yang mau kamu omongin”ucapnya jutek. Ify menanggapinya dengan senyum tipis “hmm...tentang waktu itu..”ucap Ify terbata

IFY POV

Ih kok jadi gemetar gini. Ayo dong Ify pasti bisa
“hmm...tentang waktu itu..”ucapku terbata dan menundukkan kepalaku  “tentang waktu itu... aku minta maaf”ucapku cepat sambil menatapnya nampak ekspresinya yang datar. Aku menunggu jawabannya
“oh Cuma itu. Kalo Cuma itu aku pamit”ucapnya tanpa memberi jawaban permintaan maafku. Aku menatapnya sedih rasanya cairan bening sudah siap tumpah tapi aku tahan. Aku melihat Rio yang mau meninggalkan tanman “Rio...”panggilku menahan tangis

RIO POV

Aku mendengar dia memanggilku. Bukannya aku jahat tidak memafkan dia tapi kenapa harus dia dulu sih yang minta maaf. Aku semakin membenci diriku. Aku malu, aku bukan laki-laki gentle. Aku hanya berhenti menunggunya melanjutkan bicara tanpa niat untuk membalikkan badan.
“Rio...”panggilnya seperti menahan tangis. Ah aku paling ga tega melihat gadis menangis apalagi gadis yang aku......ah lupakan Rio bukan waktunya!

***

“Rio..apa kamu benci banget sama aku sampai-sampai kamu ga mau maafin aku?”ucap Ify terisak
” Bukan begitu Fy bukan”batinku berontak
“Aku pengen kita kayak dulu lagi yo. Sebagai seorang sahabat. Apa kamu ga kangen kita bersama kayak dulu lagi. Jujur yo aku kangen banget saat kita bercanda kayak dulu lagi”ucap Ify sambil berusaha menahan tangisnya kembali “kalo memang kamu tidak mau berteman sama aku kayak dulu lagi yaudah. Tapi maafin aku”lanjutnya sambil mau meninggalkanku yang tanpa reaksi

RIO POV

Apa aku egois. Aku juga kangen Fy, tapi.... “Fy..”aku menahan tangannya
“seharusnya aku yang minta maaf sama kamu. Kamu ga salah aku yang salah, aku egois. Waktu itu aku bingung melampiaskan ini semua pada siapa dan waktu itu aku hanya dekat sama kamu jadi aku melampiaskan ini semua padamu Fy. Aku malu karena kamu yang lebih dulu minta maaf padahal aku yang salah. Aku minta maaf ya Fy” jelasku pada Ify dan dia hanya mengangguk sambil mengusap air matanya.
“Aku jadi ga enak sama kamu Fy” ucapku malu
“Oh iya yo.. Kamu kangen sama mamamu?”tanya Ify
“ya kangen dong Fy”jawabku sambil menatapnya
“aku udah tau mama kamu dimana”ucapnya sambil tersenyum
Aku kaget dengan ucapannya. Kenapa dia begitu baik sama aku padahal selama ini aku selalu cuek sama dia. “serius?”tanyaku takjub dia hanya mejawab dengan anggukan kepala
“mana alamatnya Fy aku pengen banget bertemu sama mama dan minta maaf sama dia”aku meminta tak sabar
“nih...”ify memberi secarik kertas padaku
“makasih ya Fy”ucapku tulus dan reflek memeluknya
“iya sama-sama Rio. Udah ah lepasin ga enak dilihat orang nanti dikira ngapa-ngapain lagi”ucapnya
Aku hanya menggaruk kepalaku yang tidak gatal menutupi kesaltinganku.
“hmm... Rio, jadi kita sahabat kan kayak dulu lagi kan?”ucapnya berharap.
Oh cuma sahabat ga lebih. Ah yasudahlah toh aku senang dekat dengan dia lagi meskipun dalam konteks sahabat. Bukannya sahabat lebih baik? kalo jadi pacar pun belum tentu selamanya dan itu pun bisa jadi mantan pacar. Kalo sahabat, ga ada kan mantan sahabat?
Aku menjawabnya dengan anggukan kepala sambil tersenyum.

**END**

LOL banget sumpah aku nekat banget ya buat ginian. Btw ini cerpen pertamaku. Aku tau sih konfliknya sudah pasaran dan alurnya mungkin bisa di tebak haha mau unas malah buat gini unas kan harus fokus gini lah gitu lah. Tapi berhubung aku bosen ya aku buat ini deh.ga dosa kan? Doakan LULUS dan lancar kedepannya ya teman-teman makasih :)





0 comments:

Post a Comment

Terima kasih apresiasinya. Jangan lupa tinggalkan jejak ya :)

 
Kemaridulu Blogger Template by Ipietoon Blogger Template